Hutan tropis kabupaten Kaur provinsi Bengkulu menyimpan
kekayaan alam yang bernilai sangat tinggi, ditumbuhi dua jenis flora langka dunia, yakni; rafflesia jenis arnoldii dan rafflesia jenis bengkuluensis. Sepanjang tahun 2014 hingga 2015 telah tercatat oleh Komunitas Pemuda Padang Guci Peduli Puspa Langka (KPPGPPL) sebanyak 35 rafflesia yang telah mekar. Kedua jenis rafflesia ini sering tumbuh di hutan kabupaten Kaur terutama di wilayah Padang Guci, Muara Sahung, dan Semidang Gumay Kaur Tengah.
Rafflesia arnoldii merupakan jenis rafflesia yang
paling terkenal dan terbesar dari semua jenis yang ada didunia,
mempunyai kisaran diameter 70 - 110 cm dan mempunyai warna orange sampai
orange tua pada perigon. Jenis ini pertama kali ditemukan pada tahun
1818 tepatnya di tepian Sungai Manna Pulo Lebar Kabupaten Bengkulu
Selatan oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold yang
sedang mengikuti ekspedisi Thomas Stanford Raffles di hutan Bengkulu.
Jenis ini mempunyai sebaran geografis yang paling luas dan keberadaanya jenis ini terbanyak datang dari Propinsi Bengkulu.
Rafflesia arnoldii mekar di Padang Guci Hulu Kab. Kaur |
Sedangkan Rafflesia bengkuluensis merupakan jenis terbaru dari
Indonesia, jenis ini terbilang langka sejak di temukan dan
dideskripsikan oleh Agus Susatya bersama dua rekannya dari Malaysia
(Arianto, et Mat-Salleh) di desa Talang Tais Kabupaten Kaur pada tahun
2005. Susatya dkk, menggambarkan jenis ini berukuran medium dengan
diameter bunga antara 50 - 55 cm. Helai perigon berwarna oranye tua atau
merah bata. Rafflesia bengkuluensis mempunyai sebaran geografis
terbatas yaitu di Talang Tais Kelam Tengah dan Padang Guci Hulu
Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu.
Rafflesia bengkuluensis mekar di Padang Guci Huku |
Keistimewaan rafflesia yang bermekaran di kabupaten Kaur adalah lokasi bunga mekar
dan bonggol-bonggolnya terbilang cukup ekstrim sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi peminat wisata alam. Rata-rata lokasi rafflesia mekar cukup jauh dari pemukiman penduduk berada dalam kawasan hutan. Dimana untuk benar-benar
sampai ke lokasi, pengunjung harus berkali-kali naik turun tebing,
melintasi sawah/kebun penduduk, melintasi beberapa sungai besar dan anak
sungai. pengunjung juga dapat menikmati flora liar lainnya yang ada di dalam hutan sekitar lokasi rafflesia. Selain itu, diluar kawasan raffflesia pengunjung dapat menikmati panorama sawah
penduduk yang membentang luas disertai aktivitas tradisional penduduk,
Sungai - sungai yang mengalir deras dan jernih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar